Selasa, 22 November 2011

BAGAIMANA JASA MARGA MENGEMBANGKAN 3P

Nama    : Dewi Ambarwati
NIM       : 11209458
KELAS : 3EA14

Sekilas Jasa Marga
Jasa Marga merupakan perusahaan perintis penyelenggaraan jalan tol di Indonesia, yang didirikan pada tanggal 01 Maret 1978. Sebagai jalan tol pertama di Indonesia yang dioperasikan oleh Jasa Marga, Jalan tol Jagorawi (Jakarta-Bogor-Ciawi) merupakan tonggak sejarah bagi perkembangan industri jalan tol di Tanah Air. Berbekal pengalaman selama lebih dari tiga dasawarsa, Perseroan membuktikan kepiawaiannya dengan tetap menjadi pemimpin pasar di industri jalan tol di Tanah Air. Hingga saat ini Perseroan telah mengoperasikan 531 km jalan tol atau 72 % dari total panjang jalan tol di Indonesia.
Perseroan berhasil memenangkan 3 (tiga) konsesi baru yaitu Bogor Ring Road, Semarang-Solo, dan Gempol-Pasuruan pada tahun 2004 serta 2 (dua) ruas JORR 2 yaitu Cengkareng-Kunciran dan Kunciran-Serpong pada tahun 2007. Tiga ruas tol baru lainnya yaitu Surabaya-Mojokerto, JORR W2,  serta Gempol-Pasuruan juga menambah jumlah ruas tol yang saat ini dimiliki Perseroan. Sebanyak 8 (delapan) ruas tol baru dengan panjang sekitar 200 km yang saat ini sedang dipersiapkan Perseroan tersebut diharapkan dapat beroperasi secara bertahap antara 2011-2013.
Perseroan telah melalui berbagai peristiwa penting dan perubahan dalam perjalanannya. Pada awal berdirinya, Perseroan berperan tidak hanya sebagai operator, tetapi juga memikul tanggung jawab sebagai otoritas jalan tol di Indonesia. Tahun 2004, peran otorisator dikembalikan kepada Pemerintah dengan dikeluarkannya Undang Undang No. 38 tahun 2004 tentang Jalan. Peran otorisator dilaksanakan oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT). Sebagai konsekuensinya, Jasa Marga menjalankan fungsi sepenuhnya sebagai sebuah perusahaan pengembang dan operator jalan tol dengan berorientasi pada kaidah-kaidah korporasi.
Perubahan ini mendorong Perseroan untuk lebih fokus dalam mengembangkan bisnis jalan tol, mulai dari perencanaan, pembangunan hingga pengoperasian jalan tol. Perseroan pun semakin mendapatkan kepercayaan pemangku kepentingan terutama investor karena Perseroan dapat lebih berkonsentrasi dalam meningkatkan nilai Perseroan.
Visi

Visi Menjadi Perusahaan modern dalam bidang pengembangan dan pengoperasian jalan tol, menjadi pemimpin (leader) dalam industri jalan tol dengan mengoperasikan mayoritas jalan tol di Indonesia, serta memiliki daya saing yang tinggi di tingkat Nasional dan Regional.

Misi

Menambah panjang jalan tol secara berkelanjutan, sehingga Perusahaan menguasai paling sedikit 50% panjang jalan tol di Indonesia dan usaha terkait lainnya, dengan memaksimalkan pemanfaatan potensi keuangan Perusahaan serta meningkatkan mutu dan efisiensi jasa pelayanan jalan tol melalui penggunaan teknologi yang optimal dan penerapan kaidah-kaidah manajemen Perusahaan modern dengan tata kelola yang baik.

Perkembangan Jasa Marga
Jalan Tol
Bidang usaha Jasa Marga adalah membangun dan menyediakan jasa pelayanan jalan tol. Untuk itu Jasa Marga melakukan aktifitas usaha sebagai berikut:
  1. Melakukan investasi dengan membangun jalan tol baru.
  2. Mengoperasikan dan memelihara jalan tol.
  3. Mengembangkan usaha lain, seperti tempat istirahat, iklan, jaringan serat optik dan lain-lain, untuk meningkatkan pelayanan kepada pemakai jalan dan meningkatkan hasil usaha perusahaan.
  4. Mengembangkan usaha lain dalam koridor jalan tol.
Saat ini Jasa Marga mengelola dan mengoperasikan 13 hak pengusahaan (konsesi) jalan tol melalui sembilan kantor cabang dan satu anak perusahaan yaitu :
  1. Jalan tol Jagorawi
  2. Jalan Tol Jakarta-Tangerang
  3. Jalan Tol Jakarta- Cikampek
  4. Jalan Tol Dalam Kota Jakarta
  5. Jalan Tol Prof. Dr.Ir. Sedyatmo
  6. Jalan Tol Serpong-Pondok Aren (dioperasikan oleh JLJ)
  7. Jalan Tol Cikampek -Purwakarta-Cileunyi
  8. Jalan Tol Padalarang –Cileunyi
  9. Jalan Tol Palimanan-Kanci
  10. Jalan Tol Semarang
  11. Jalan Tol Surabaya Gempol
  12. Jalan Tol Belawan-Medan-Tanjung Morawa
  13. Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (dioperasikan oleh JLJ)

Dibawah ini adalah anak perusahaan Jasa Marga pemegang konsesi Jalan Tol :
  1. PT Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JLJ) Jalan Tol JORR kepemilikan rsaham sebesa 99%
  2. PT Marga Sarana Jabar (MSJ) Jalan Tol Bogor Ring Road kepemilikan saham sebesar 55%
  3. PT Trans Marga Jateng (TMJ) Jalan Tol Semarang-Solo kepemilikan saham sebesar 60%
  4. PT Marga Trans Nusantara (MTN) Jalan Tol JORR II Serpong-Kunciran kepemilikan saham sebesar 60%
  5. PT Marga Nujyasumo Agung (MNA) Jalan Tol Surabaya-Mojokerto kepemilikan saham sebesar 55%
  6. PT Marga Lingkar Jakarta (MLJ) Jalan Tol JORR W2 Utara kepemilikan saham sebesar 65%
  7. PT Trans Marga Jatim Pasuruan (TMJP) Jalan Tol Gempol-Pasuruan kepemilikan saham sebesar 80%
  8. PT Marga Kunciran Cengkareng (MKC) Jalan Tol JORR II Kunciran-Cengkareng kepemilikan saham sebesar 75%
  9. PT Margabumi Adhikaraya (MBAR) JAlan Tol Gempol-Pandaan dengan kepemilikan saham sebesar 52%
  10. PT Jasamarga Bali Tol Jalan Tol Benoa Bali dengan kepemilikan saham sebesar 60%
Usaha Non Tol
Selain dari menambah jalan tol, Perseroan mengembangkan usaha lain dengan mengkapitalisasi berbagai aset-aset yang dimiliki perusahaan diantaranya adalah -
  • Penyewaan lahan dan Utilitas, saat ini Jasa Marga tengah menggarap jalur Serat Optik dari Bandung hingga Jakarta
  • pengembangan rest area, serta properti. Sampai akhir 2009, Perseroan telah membangun enam tempat istirahat (rest area), empat di antaranya berada di ruas Jakarta-Cikampek, satu di Bandung dan satu di Tangerang. Rencananya 2010 ini Perseroan akan membangun 14 tempat istirahat lagi di lokasi berbeda.
  • Pemasangan iklan,
  • Berbagai Jasa termasuk Jasa pengoperasian jalan tol pihak lain. Termasuk mengelola Jembatan Tol Suramadu yang menjadi kebanggan nasional. Selain itu Jasa Marga melalui anak perusahaan Sarana Marga Bhakti Utama telah melebarkan sayap ke berbagai bidang Jasa Lainnya seperti trnasportasi, pembangunan dan pemeliharaan jalan umum.Tahun 2009 lalu usaha lain-lain ini menyumbang pendapatan sebesar Rp 42,01 miliar, naik dari Rp 31,76 milar pada tahun sebelumnya.
Khusus pengelolaan Jembatan Suramadu, Terpilihnya Jasa Marga sebagai pengelola Jembatan sepanjang 5,4 km tersebut, menambah nilai tersendiri, yaitu kepercayaan dari Pemerintah terhadap pengalaman dan kemampuan yang dimiliki oleh perusahaan.
Berikut adalah anak perusahaan Jasa Marga yang bergerak dibidang Non Tol :

Physical Evidence Jasa Marga

Pengertian Physical Evidence
Physical evidence atau kita kenal dengan kata lain “bukti fisik” ini yaitu merupakan suatu hal yang mempengaruhi kepuasan konsumen untuk membeli dan menggunakan barang atau jasa yang ditawarkan.
Bukti fisik adalah lingkungan fisik perusahaan tempat jasa diciptakan dan tempat penyediaan jasa serta konsumen berinteraksi, ditambah elemen tangible yang digunakan untuk mengkomunikasikan atau mendukung peranan jasa itu.
Berdasarkan penjabaran tersebut dapat di simpulkan bahwa Bukti fisik adalah struktur fisik dari sebuah perusahaan yang merupakan komponen utama dalam membentuk kesan sebuah perusahaan. Bukti fisik memiliki peranan penting untuk menarik minat konsumen agar datang ke suatu perusahaan dan melakukan pembelian.

Physical Evidence Jasa Marga tersebut adalah:
  1. Integritas
    • Bekerja hanya untuk kepentingan Perusahaan Tidak pernah menyalahgunakan wewenang untuk kepentingan lain diluar kepentingan perusahaan
    • Bertanggungjawab dan senantiasa dapat menjelaskan keputusan dan langkah-langkah yang diambil dalam pekerjaan
    • Senantiasa menggunakan etika dalam bekerja
    • Senantiasa menjadi panutan bagi lingkungannya
  2. Mencintai Pekerjaan (Passion)
    • Semangat dan keinginan yang kuat untuk senantiasa berbuat yang terbaik di bidangnya
    • Menyenangi tugasnya dan selalu berpikir positif dalam bekerja
    • Bangga terhadap Perusahaan sebagai wujud dari kebanggan pada Bangsa dan Negara
    • Senantiasa menghasilkan kualitas pekerjaan yang terbaik
  3. Senang Belajar untuk Kemajuan (Learning)
    • Selalu ingin mengetahui dan belajar hal-hal baru untuk kemajuan perusahaan
    • Melihat jauh kedepan dan senantiasa berusaha untuk membawa Perusahaan ke tingkat yang lebih tinggi.
    • Berani mencoba hal-hal baru dengan niat semata-mata untuk memperbaiki kualitas proses dan produk Perusahaan.
  4. Membangun Kepercayaan (Trust)
    • Percaya pada niat baik
    • Senantiasa membangun kepercayaan (trust) diantara seluruh jajaran Perusahaan
    • Tidak terkotak-kotak, selalu saling membantu untuk kepentingan perusahaan semata



Sebagai penyelenggara jasa jalan tol di Indonesia, Jasa Marga selalu berupaya meningkatkan pelayanan untuk mencapai sasaran mutu Lancar, Aman dan Nyaman. Dalam rangka mencapai sasaran tersebut, Jasa Marga menerapkan sistem mutu sesuai dengan standar ISO 9001:2000 dan untuk mendukung komitmen tersebut Jasa Marga menetapkan kebijakan mutu sebagai berikut:
  1. Mengusahakan jasa pelayanan yang bermutu tinggi untuk memenuhi kelancaran, keamanan dan kenyamanan pelanggan.
  2. Mendorong seluruh karyawan untuk selalu meningkatkan keterampilan dan keahlian serta selalu bertanggung jawab dan tertib dalam menjalankan tugas melayani pelanggan.
  3. Terus menerus menyempurnakan sistem dan lingkungan kerja ke arah yang lebih efektif dan efisien untuk mendukung tercapainya mutu pelayanan

Orang (People)
People merupakan orang - orang yang mengerjakan semua kegiatan mendeliver produk sampai ketangan konsumen.Orang - orang yang mengerjakan semua kegiatan ini harus memiliki "passion" atau semangat, gairah dalam melakukan bisnis.
Yazid (2005) mengatakan ”orang (people) adalah semua pelaku yang memainkan sebagian penyajian jasa dan karenanya mempengaruhi persepsi pembeli”.
Yang termasuk dalam elemen ini adalah personel perusahaan, konsumen lain dalam lingkungan jasa.
Sehubungan dengan kegiatan pelayana jasa teknis Balai Riset dan Standardisasi Jasa Marga disini adalah seluruh orang yang terlibat dengan kegiatan pengujian dan kalibrasi yang memainkan peranannya selama berlangsunganya proses penggunaan jasa.
Lupiyoadi (2001) mengatakan empat kriteria peranan atau pengaruh dari aspek people yang mempengaruhi konsumen, yaitu peran:
a.      Contractor,  people disini berinteraksi langsung dengan konsumen dalam frekuensi yang cukup sering dan sangat mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli.
b.      Modifier, mereka tidak secara langsung mempengaruhi konsumen tetapi cukup sering berhubungan dengan konsumen, misalnya resepsionis.
c.      Influencer, mereka ini mempengaruhi konsumen dalam keputusan untuk membeli tetapi tidak secara langsung kontak dengan konsumen.
d.      Isolated,  people ini tidak secara langsung ikut serta dalam marketing mix  dan juga tidak sering bertemu dengan konsumen. Misalnya karyawan bagian administrasi penjualan, SDM dan data processing.
Pada dasarnya terdapat dua jenis people yang ada pada kegiatan pelayanan jasa Balai Riset dan Standardisasi Industri Jasa Marga yaitu tenaga teknis yang melakukan pengujian di laboratorium penguji dan kalibrasi kemudian juga staf administrasi meliputi staf penerimaan contoh, personil pemasaran.
Proses (Process)
Proses adalah urutan pelaksanaan atau kejadian yang terjadi secara alami atau didesain, mungkin menggunakan waktu,  ruang,  keahlian atau sumber daya lainnya, yang menghasilkan suatu hasil. Suatu proses mungkin dikenali oleh perubahan yang diciptakan terhadap sifat-sifat dari satu atau lebih objek di bawah pengaruhnya
Lupiyoadi (2001) menyatakan ”proses merupakan gabungan semua aktifitas, umumnya terdiri dari prosedur, jadwal pekerjaan, aktifitas dan hal-hal rutin dimana jasa dihasilkan dan disampaikan kepada konsumen.
Menurut Payne (2001) bahwa: ”seluruh kegiatan kerja adalah proses. Proses- proses meliputi prosedur, tugas-tugas, jadwal-jadwal, mekanisme, kegiatan dan routines, dimana suatu produk atau jasa disampaikan kepada pelanggan. Ini melibatkan keputusan kebijakan tentang keterlibatan pelanggan dan keleluasaan karyawan”.
Proses pada kegiatan pelayanan jasa teknis Balai Riset dan Standardisasi Industri Jasa Marga dimulai dari pemberian informasi kepada pelanggan, penerimaan contoh, pelaksanaan kegiatan pengujian dan kalibrasi di laboratorium kemudian diikuti dengan pengetikan sertifikat hasil uji, pembayaran dan penyerahan hasil kepada pelanggan.
Penghargaan
2007
Tokoh Finansial Terbaik 2007 untuk Kategori Bidang Non Keuangan Sektor Infrastuktur dan Konstruksi
Investor Awar (Majalah Investor)




2008
Indonesia Financial Reporting Award (IFRA)
| BAPEPAM-LK




2009
Perusahaan Terpercaya berdasarkan Penilaian Corporate Governance Perception Index (CGPI) dan assessment yang dilakukan oleh Investor dan analis
Majalah SWA




2010
Call Center Award 2010, Good Service Performance urutan kedua untuk kategori Public Service
Carre dan Majalah Marketing
Service Quality Award 2010 Untuk Kategori Toll Road Provider
CCSL (Center Customer for Satisfaction and Loyalty) dan Majalah Marketing
Emiten Terbaik Sektor Infrastruktur, dalam Best Listed Companies Award 2010
Majalah Investor
InfoBank BUMN Award 2010. Untuk kategori BUMN Industri Non Keuangan, dengan predikat "sangat bagus" berdasarkan kinerja keuangan 2009.
Majalah Infobank
GCG Award kategori Perusahaan Terpercaya (Most Trusted Company) berdasarkan Penilaian Corporate Governance Perception Index (CGPI)
Majalah SWA




2011
Call Center Award 2011, Good Service Performance urutan ketiga untuk kategori Public Service
Carre dan Majalah Marketing
Corporate Image Award 2011 Toll Road Infrastructure, The Best in Building and Managing Corporate Image
Frontier Consulting Group & Bloomberg Businessweek
Service Quality Golden Award 2011 (SQ Award 2011), Toll Roads Provider Industry
CARRE-CCSL (Centre Customer Satisfaction and Loyalty) &  Majalah Service Excellence (Marketing Group)
Indonesia Green Award 2011, Category for Enterprise
Business & CSR Magazine, and The Latofi School  of CSR


















Tidak ada komentar:

Posting Komentar